Barong merupakan tarian yang memakai kedok dan kelengkapan sebagi binatang buas (singa), dimainkan oleh dua orang (satu di depan, yaitu di bagian kepala, dan satu di belakang, yaitu di bagian ekor), dipertunjukkan dengan cerita calon arang. Masyarakat bali pada umumnya sangat percaya adanya ilmu gaib dan kepercayaan-kepercayaan di Bali. Sebenarnya arti barong itu sebenarnya boneka, boneka yang dimasukkin roh alam semesta. Kepercayaan di Bali , Barong itu bisa juga disebut Banas Pati Rajah,
alias raja roh pelindung. Seperti yang terjadi di Desa Pikat, Kecamatan
Dawan, Kabupaten Klungkung, yaitu Banjar Cempaka, telah menyimpan
mitos yang sangat sakral bagi masyarakat tersebut. Masyarakat tersebut
diharuskan menarikan (nyolahang) Barong yang berada (melinggih) di Pura
desa setiap enam bulan sekali, tepatnya pada rainan anggarkasih tepat
pada piodalan di Pura dalem desa tersebut. Kegiatan ini harus rutin
dilaksanakan karena pada jaman dahulu kala masyarakat Desa Pikat, Banjar
Cempaka menebang pohon beringin dan pule yang berada di pinggir jalan
tepat di samping Pura desa (pura puseh). Saat menebang secara tiba-tiba
angin menjadi kencang dan satu pemangku kesurupan. Pemangku itu
berkata bahwa kedua pohon itu ada yang menempati yaitu makluk halus.
Pohon itu boleh di tebang dan batangnya harus di jadikan wajah Barong
atau pererai Barong. Dari kejadian itu masyarakat Banjar Cempaka memiliki Barong dan ditempatkan atau dilinggihkan di Pura desa.
Setelah beberapa bulan masyarakat Banjar Cempaka meninggal secara bergantian, dalam istilah balinya semut sinulur. Meninggalnya masyarakat kurang jelas karena faktor apa. Tidak lama dari masalah itu pemangku di Pura desa mendengar barong itu hidup pada tempatnya dan pada waktu itu juga pemangku
memanggil warga untuk memberikan sesajen kepada leluhurnya, trutama di
depan barong tersebut. Pada proses pemberian sesajen itu, dua masyarakat
kesurupan. Masyarakat itu diminta untuk menarikan (nyolahang) Barong
enam bulan sekali, setiap anggarkasih tepat pada piodalan di Pura
Dalem, di Desa Pikat. Jika masyarakat melanggar itu maka meninggalnya
masyarakat secara bergantian akan terjadi lagi. Dari kejadian itu
masyarakat Banjar Cempaka menyolahkan barong atau sesuunannya setiap enam bulan sekali dan pada hari anggarkasih.
Maka dari itu orang Bali percaya kalau Barong ini adalah pelindung
setiap orang, roh beliau selalu bersama anak kecil dan melindungi dia
dari mara bahaya.
"Barong" adalah karakter dalam mitologi Bali, sedangkan di Jawa disebut "Barongan". Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah
adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati
Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh
pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa.
Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara
Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai
atraksi wisata.
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali
setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan
hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu
digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud,
yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau
tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan
Rangda.
Tipe Barong
Barong singa adalah barong paling umum ditemukan di Bali. Di Bali
masing-masing kawasan memiliki roh penjaga di hutan atau tanahnya.
Masing-masing roh pelindung ini digambarkan dalam bentuk satwa tertentu,
Yaitu:
- Barong Ket: barong singa, barong paling umum dan melambangkan roh kebaikan.
- Barong Landung: barong berwujud raksasa, dipengaruhi budaya Tionghoa dan bentuknya mirip Ondel-ondel Betawi
- Barong Celeng: barong berbentuk babi hutan
- Barong Macan: barong berbentuk macan atau harimau
- Barong Naga: barong berbentuk naga atau ular
- Barongan Pilangrejo: barong berbentuk singa, berasal dari kecamatan juwangi menggambarkan simbol kebuasan.
- Burokan: barong berbentuk kuda berkepala wanita.
- Hudoq: barong berbentuk burung enggang
Barong di Nusantara
Macam-macam nama dan tempat asal barong di Nusantara, diantaranya:
- Barong Bali, dari Bali
- Barongan Dencong, dari Jepara
- Ondel-Ondel, Jakarta
- Badawang, tradisi Suku Sunda dari Jawa Barat
- Burokan, berwujud Buraq dari Cirebon
- Bebegig Sumantri, dari Ciamis
- Barongan Singo Karya, dari Demak
- Barongan Gembong Amijoyo, dari Blora
- Barongan Gembong Kamijoyo, dari Kudus
- Singo Ulung, dari Bondowoso
- Barong Loreng Gonteng, dari Kendal
- Barong Gondorio, dari Grobogan
- Barong Kemiren, dari Banyuwangi
- Reog Ponorogo, dari Ponorogo
- Reog Banjarharjo , dari Brebes
- Reog Sunda, dari Bandung
- Hudoq, dari Kalimantan Timur
- Barongan Juwangi, dari Boyolali
Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng
dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk
menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong
Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Masyarakat Bali
percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede
Mecaling, penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di
Pura Dalem Ped, Nusa Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan
masyarakat untuk membuat patung yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang
sosoknya tinggi besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya keliling
desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus ketakutan melihat
bentuk tiruan bos mereka, lalu menyingkir. Hingga kini, di banyak desa,
secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung untuk menangkal
bencana.
Jenis Barong Bali
- Barong Ket atau Barong Keket
adalah barong yang sosoknya menjulang tinggi. Sosoknya menyerupai
manusia dengan tinggi dua kali tingga badan orang dewasa. Sosok
laki-laki dinamakan Jero Gede, sedangkan pasangannya disebut Jero Luh.
Konon, barong jenis dibuat untuk mengelabui mahluk-mahluk halus yang
menebar bencana. Barong Ket adalah tari Barong yang paling banyak
terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan. Barong ini juga memiliki
pebendaharaan gerak tari yang paling lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket
merupakan perpaduan bentuk antara singa, macan,sapi dan naga. Badan
Barong Ket dihiasi dengan kulit berukiran rumit dan ratusan kaca cermin
berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu bagai permata dan tampak
berkilauan ketika tertimpa cahaya. Bulu Barong Ket terbuat dari
kombinasi perasok (serat daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Ada pula
yang mengganti ijuk dengan bulu burung gagak. Barong Ket ditarikan oleh
dua orang penari yang disebut Juru Saluk atau Juru Bapang. Juru Bapang
pertama menarikan bagian kepala, Juru Bapang yang lainnya di bagian
ekor. Biasanya Barong Ket ditarikan berpasangan dengan Rangda, yaitu
sosok seram yang melambangkan adharma (keburukan). Barong Ket sendiri
dalam tarian tersebut melambangkan dharma (kebajikan). Pasangan Barong
Ket dan Rangda melambangkan pertempuran abadi andara dua hal yang
berlawanan (rwa bhineda) di semesta raya ini. Tari Barong Ket diiringi
dengan gamelan Semar Pagulingan.
- Barong Bangkal
adalah barong yang menyerupai babi dewasa. Di Bali, babi dewasa
jantan dinamakan bangkal, sedangkan yang betina dinamakan bangkung. Itu
sebabnya barong jenis ini disebut juga dengan Barong Bangkung. Biasanya
Barong Bangkal dipentaskan dengan cara ngelelawang atau menari dari
pintu ke pintu berkeliling desa pada saat perayaan hari raya
Galungan-Kuningan. Barong ini ditarikan oleh dua orang penari dengan
iringan gamelan batel/tetamburan.
- Barong Landung
Barong Landung ditarikan oleh seorang. Ada sebuah lubang di bagian
perut barong sebagai celah pandangan sang penari. Di beberapa tempat di
Bali ada juga Barong Landung yang tak hanya sepasang. Barong-barong
tersebut diberi peran seperti Mantri (raja), Galuh (permaisuri), Limbur
(dayang) dan sebagainya. Musik pengiring tarian Barong Landung adalah
gamelan Batel. Melihat Barong Landung, kamu mungkin teringat dengan Ondel-ondel. Ya, barong ini sangat mirip dengan tarian khas Betawi itu.
- Barong Macan
Seperti namanya, barong ini menyerupai seekor Macan.
Jenis barong ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Bali. Pementasan
barong ini sama dengan barong bangkal, yakni ngelawang berkeliling
desa. Adakalanya pementasan barong ini dilengkapi dengan dramatari
semacam Arja (opera tradisional Bali). Barong macan ditarikan oleh dua
penari dengan iringan musik gamelan batel.
- Barong Kedingling
Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada juga yang
menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk, barong jenis ini
berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai
kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari.
Tokoh-tokoh dalam barong Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam
Wayang Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun adalah lakon
cuplikan dari cerita Ramayana terutama pada adegan perangnya. Pementasan
barong kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang dar rumah-
ke rumah berkeliling desa pada perayaan hari Raya Galungan dan Kuningan.
Pertunjukan Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel atau
babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong). Barong
Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.
- Barong Gajah
Barong Gajah tentu saja menyerupai Gajah.
Barong ini ditarikan oleh dua orang. Karena barong ini termasuk jenis
yang langka dan dikeramatkan, masyarakat Bali pun jarang menjumpai
barong jenis ini. Sekali waktu, pada saat-saat khusus, barong ini
dipentaskannya secara ngelewang dari pintu ke pintu berkeliling desa
dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Barong Gajah terdapat di
daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli.
- Barong Asu
Barong Asu menyerupai Anjing.
Sama seperti Barong Gajah, Barong Asu juga termasuk jenis barong yang
langka. Barong ini hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan
Badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada
hari-hari tertentu dengan iringan gamelan batel atau tetamburan atau
Balaganjur.
- Barong Brutuk
Kamu termasuk orang yang beruntung jika sempat menyaksikan pementasan
barong ini. Barong Brutuk termasuk jenis tarian langka yang ditarikan
hanya pada saat-saat khsusus. Barong ini memiliki bentuk yang lebih
primitive dibandingkan dengan jenis barong Bali yang lain. Topeng barong
ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras atau
daun pisang yang sudah kering. Barong ini melambangkan makhluk-makhluk
suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura
Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan,
yang masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari
mengelilingi pura. Barong yang ditarikan dengan iringan gamelan
Balaganjur atau Babonangan ini hanya terdapat di daerah
Trunyan-Kintamani, Bangli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar